05 Juli 2009

Perempuan itu (re-post)

Aku memuja perempuan itu. Di hadapannya, jutaan katakataku lenyap terhisap ke kedalaman matanya, ribuan warnawarnaku hilang tertelan bening matanya. Aku tak mampu melukisnya.

Aku selalu memuja perempuan itu. Di hadapanku, dialah lukisan Tuhan yang paling sempurna. Dia yang pernah membenamkan tubuhku di rahimnya.

: Ibuku


(2009)

0 komentar:

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP