[catatan iseng] yang tercecer di dinding status
::
karena segala sesuatunya
berpasangan
pun berkebalikan
seperti langit bumi
seperti siang malam
seperti air api
seperti aku kamu
25012013, 7:59pm
::
aku kadang
tidak mengerti bagaimana
cara tangan Tuhan bekerja.
dulu semua mengalir sederhana
kita belajar saling menerima
berbagi duka dan tawa
bersama
tapi kini semua berpaling
kita begitu asing
membawa luka di dada
masing-masing.
12022013, 8:21pm
:: doa-doa menelan segala sesal dan pilu
dari debu kembali ke debu
: rabu abu
13022013, 10:16am
::
hening adalah malam
yang berjalan dalam diam
menjemput fajar ke ufuk
lalu lenyap tanpa bentuk
sementara dalam remang cahaya
ada yang terus mengeja
melafalkan sebuah nama
serupa mantra
24032013, 12:48am
::
kesiur angin
mengalirkan dingin
embun di daun
menunggu jatuh
datangnya subuh
24032013, 1:48am
::
di layar televisi
berita silih berganti
di suatu negeri
korupsi kian digemari
kejahatan semakin tidak manusiawi
juga kurangnya bertoleransi
O nurani
dimanakah ia kini?
24032013, 12:53pm
::
hangat mentari
menerobos jendela
pohon jambu di halaman
sesekali tertiup angin
sehelai daunnya jatuh
menemu takdirnya
lamat-lamat suara adzan
merambat pelan di kejauhan
tertelan deru kendaraan
24032013, 4:02pm
::
hujan menyisakan basah
di halaman rumah
kelelawar terbang
berkelebat
di rimbun pohon jambu
menggugurkan dedaun
melayang turun
dan di langit malam
bulan memucat
sendirian
27032013, 8:56pm
::
dan siang ini
kembali angka-angka
berderet mengular
di lembar kerja
sementara lapar ini
semakin tak terdefinisi
28032013, 1:01pm
::
angin gelisah
mendung mengepung
dari segala arah
pekat
langit mengisyarat
hujan pun jatuh
meluruh
menyentuh dedaunan
memercik di bebatuan
meresap ke dalam tanah
sementara
jejakmu kian samar
tak terbaca
tak terkata
31032013, 4:14pm
::
dan masih, ia
teringat padanya
pada dia
yang pernah saling
melengkapi
dia yang dengannya
pernah berbagi
di satu waktu
dulu
31032013, 8:32pm
::
langit gelisah
angin menderau
ke segala arah
dan hujan memercik
di kaca jendela
lalu jatuh
menggulir ke tanah
pasrah
04042013, 3:18pm
::
terik mentari
membakar kepala
langkah kaki-kaki
gegas menuju seruan
di kejauhan
tuhan memanggil
lewat pengeras suara
05042013, 11:41am
::
memandangi hujan
sore ini, selalu
ada yang tak pernah
tuntas kupahami
05042013, 4:49pm
::
memandang keluar
mendung memayungi
langit siang ini
angin pun seakan
enggan berdesir
geming
dan malas ini
makin tak terkendali
07042013, 11:53am
::
mungkin rindu itu
seperti langit hari ini
begitu tabah menahan
gumpalan-gumpalan awan
dan menggugurkannya
menjelma hujan
mungkin
07042013, 9:01pm
::
dari pucuk-pucuk menara
doa-doa menggema
mengapung di udara
19042013, 12:52pm
::
di peron tunggu
kaki-kaki terpaku
digelayuti rindu
20042013, 9:11pm
::
dari radio
kidung sekar macapat
mengalun di malam jumat
tembang megatruh
seperti gemuruh
seakan mengisyarat
tentang kehilangan dan duka
yang menyayat
ono pegat ora aruh-aruh
ono pegat ora ono sing weruh
17052013, 10:15pm
::
di meja makan
sambal tomat di cobek
merayu bakwan jagung
agar mau mencolek, dan
dari toples bening mengkilap
kerupuk udang terperangkap
memandang cemburu
sementara
butiran-butiran nasi
seakan tak perduli
mereka diam tenggelam
dalam lautan bayam
19052013, 1:54pm
::
dari kepul asap
wajahmu tergambar
tersenyum samar
sebelum memudar
perlahan
dan di atas meja
segelas kopi hitam
diam menunggu
ciuman bibirku
19052013, 4:30pm
::
telur di dapur
tampak bahagia
malam ini dia berenang
bersama si keriting mie
sawi hijau dan teman
kecilnya, cabai rawit.
dari bawah kuali
api riang menari-nari
sementara di luar jendela
hujan turun dengan derasnya
19052013, 6:37pm
0 komentar:
Posting Komentar