Sang Dwiwarna
Meski warnamu telah memudar
tapi kau akan terus berkibar
di sini
menunjuk dada sebelah kiri
(2009)
jelang tujuhbelasan, yang gregetnya kian hilang
06 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selamat datang, mari berbincang
Kota Kita ; Kata
Kau pernah bercerita di satu senja -hampir purna
tentang kota yang sangat ingin kau ke sana
kota yang menerima siapa saja, jiwa-jiwa pengembara
tapi katamu kau tak ingin sekedar singgah, peziarah yang melepas lelah
kau ingin menetap, untuk berbagi sepi yang kerap hinggap,
terperangkap dalam hari-harimu yang senyap
Akupun pernah menitip cemas di ujung nafas, menanti retas
tentang kota yang selalu muncul dalam mimpi-mimpiku yang ganjil
kota yang menyimpan kisah di setiap jengkal tanah, menoreh sejarah
aku juga tak ingin sekedar datang, berbincang lalu pulang
aku ingin menjejak nafas, mengalirkan airmata yang menderas
sebelum ruh melepas tubuh, nadi terhenti, tak bergerak
Kau dan aku. Kita merindu
kota yang sama, Kata
tentang kota yang sangat ingin kau ke sana
kota yang menerima siapa saja, jiwa-jiwa pengembara
tapi katamu kau tak ingin sekedar singgah, peziarah yang melepas lelah
kau ingin menetap, untuk berbagi sepi yang kerap hinggap,
terperangkap dalam hari-harimu yang senyap
Akupun pernah menitip cemas di ujung nafas, menanti retas
tentang kota yang selalu muncul dalam mimpi-mimpiku yang ganjil
kota yang menyimpan kisah di setiap jengkal tanah, menoreh sejarah
aku juga tak ingin sekedar datang, berbincang lalu pulang
aku ingin menjejak nafas, mengalirkan airmata yang menderas
sebelum ruh melepas tubuh, nadi terhenti, tak bergerak
Kau dan aku. Kita merindu
kota yang sama, Kata
Aku
- Eti Puji
- hanya seseorang yang mencoba menuangkan isi kepalanya ke dalam kata-kata
Tentangku
KATA sahabat KITA
Paling Sering Dibaca
- Cemburu (re-post)
- Puisi peribahasa : Ngunduh wohing pakarti
- [Hikayat] Hidup
- InSiDe of Me : FaVouRite : TeLeviSiOn pRogRAmmE
- B(r)enCaNa aLaM
- Empat puisi buat Antologi Puisi Empati Gempa Padang 7,6 SR - APSAS
- Dual Version : Renjana & Dahaga [Sonnet]
- [100 karakter] Pengorbanan cinta
- Kenangan Hujan
- seJeNaK meNghiLaNgkaN JeJaK
Penikmat KATA
Terimakasih telah singgah di sini
0 komentar:
Posting Komentar