18 Juni 2011

Halte

Hari menjelang sore ketika kau langkahkan kakimu keluar dari salah satu pusat perbelanjaan. Seperti biasanya kau menghabiskan waktu di sana, bukan untuk berbelanja apa yang menjadi kebutuhanmu, bukan pula sekedar nongkrong seperti yang dilakukan orang-orang itu. Tapi kau betah berlama-lama di sebuah toko buku. Kau bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca di rak buku sastra, dan kau sanggup bertahan bertumpu pada kedua kakimu untuk waktu yang lama.

Kau menengadah, mendung tebal menghias langit sore yang semestinya kelabu. Ah… musim penghujan ini belum berakhir rupanya. Hampir setiap sore selalu turun hujan, membuatmu tak bisa menikmati candhikkala1), fenomena alam yang selalu memesona. Padahal kau berharap seperti yang lalu-lalu, setelah puas membaca kau akan berjalan kaki menuju taman, duduk melepaskan penat sambil menghabiskan soremu dengan menikmati senja, menikmati semburat jingga di cakrawala.

Langit mulai menggugurkan mendung menjadi gerimis. Kau lanjutkan langkahmu menyusuri pedestrian, melewati kompleks pertokoan. Betapa bumi ini makin sesak dengan bangunan-bangunan yang berderet memanjang. Deru mesin kendaraan yang melintas memenuhi telingamu, diselingi suara klakson yang membuyarkan konsentrasimu. Sejenak kau menyesali diri, mengapa tak kau habiskan harimu di rumah saja. Menikmati kesepianmu sendiri.

Tiba-tiba kau teringat satu persatu teman-temanmu yang sudah menikah. Ah… menikah? Tidak. Menikah itu menghabiskan sisa umur kita bersama orang yang sama setiap saat setiap waktu. Banyak temanmu yang bilang, argumen yang kau lontarkan itu tipikal dari seorang pembosan yang belum benar-benar mengerti makna cinta sejati. Bahkan kata mereka, cinta bisa mengatasi rasa bosan. Tapi siapa yang bisa menjamin, selama perjalanan hidup kita takkan muncul rasa bosan. Justru kebosanan-kebosanan itulah yang bisa melunturkan cinta itu sendiri. Dan lagi, menikah bukan semata hanya karena cinta, tapi bagaimana caranya berkompromi dengan egomu untuk menyatukan perbedaan yang ada. Itu yang masih berat bagimu, berdamai dengan dirimu sendiri.

Hujan yang mulai mengguyur memaksamu untuk mencari tempat berteduh. Kau berlari ke arah halte yang kebetulan akan kaulewati. Sesampainya di halte, ternyata banyak juga orang yang senasib denganmu, mencari tempat berlindung dari hujan. Kau kibas-kibaskan rambutmu, dan memilih tempat agak ke belakang, mendekati tiang halte untuk bersandar padanya. Banyak di antara mereka pengendara motor yang terpaksa menghentikan lajunya, ada juga yang penumpang yang menunggu kendaraan yang akan mengangkut mereka ke tujuan, dan ada juga pejalan kaki sepertimu. Lalu matamu tertumbuk pada seorang gadis yang berdiri di ujung halte. Arah tigapuluhlima derajat dari sisi kananmu. Gadis itu semampai dan berambut panjang terurai. Mungkin umurnya sekitar duapuluhan. Selebihnya kau tak perdulikan. Kau mulai sibuk bertanya, berapa lama kau harus berdiri dan pasrah menatap hujan yang rebah ke tanah.

Sudah hampir satu jam kau berdiri, dan hujan belum juga berhenti. Sementara kendaraan datang silih berganti, menaik-turunkan penumpang. Tapi gadis itu tetap bergeming di tempatnya. Kau mulai penasaran dibuatnya. Kau lihat gadis itu diam, matanya menatap lurus ke arah jalan. Oh tidak, seperti lebih dari itu, menembus derasnya hujan. Andai saja kau bisa mengajaknya bicara, pasti kau akan bertanya kenapa dia bertahan begitu lama.

Apa yang kau tunggu di antara rintik hujan yang jatuh, serupa jeruji langit yang mengelilingi tubuh? Seakan membaca pikiranmu gadis itu menoleh ke arahmu. Kau tergeragap. Menggaruk-garuk kepalamu yang tak gatal untuk menutupi kegugupanmu, lalu kau alihkan pandang ke arah jalan yang kini mulai penuh dengan genangan. Titik-titik hujan yang jatuh membentuk lingkaran-lingkaran yang saling bersinggungan. Lalu buyar, mengalir ke sisi jalan dan berebut masuk ke dalam selokan.

Mungkin dia memang sedang menunggu kekasihnya, seperti Shinta yang menunggu kedatangan Rama untuk membebaskannya. Membebaskan dari hujan yang mengurung tubuhnya. Sejenak kau tersenyum, membayangkan dirimu menjadi Rahwana. Raksasa dengan sepuluh muka yang mengurung Shinta, mendamba cintanya. Hingga mau melakukan apa saja agar bisa memilikinya, termasuk menculiknya dari sisi Rama, kekasihnya. O, tidak. Kau hanya mengambil apa yang dijanjikan Dewa, Dewi Widowati yang kau puja yang menitis di dalam tubuh Shinta.

O, Shinta, kenapa kau mau bertahan untuk sesuatu yang sia-sia. Tahukah kau bahwa Rama, ksatria yang kau agungkan itu bahkan tak berani merebutmu langsung dari tanganku. Ksatria macam apa dia, yang meragukan kesetiaanmu, menyangsikan kesucianmu? Dan lagi, kenapa titisan wisnu yang sakti itu tak jua menjemputmu, sementara kau begitu tabah selama dibelenggu. Kemana saja dia selama kau menanggung derita? Bukankah ia hanya seorang laki-laki dengan sayap keperakan dan berbedak cahaya bulan? Ia laki-laki yang takut hujan!2)

Suara klakson mobil membuyarkan lamunanmu. Kau mengutuki dirimu, kenapa bisa berkhayal sejauh itu, melintasi zaman yang begitu purba. Kau lihat sekeliling, hujan berhenti menyisakan gerimis halus. Para pengendara motor yang berteduh sudah mulai meneruskan perjalanannya. Orang-orang juga mulai berlalu, pergi ke tujuannya masing-masing. Kau lihat arloji, hampir pukul enam sore. Saatnya kau pulang. Sesaat kau lihat gadis itu lagi, masih dengan posisi yang sama seperti saat kau tiba. Tapi kali ini wajahnya menunduk. Kau ayunkan kakimu meninggalkan halte, meninggalkan sebuah tanya untuk gadis itu. Mungkin memang benar dia sedang menunggu. Dan sepanjang perjalananmu pulang, pertanyaan itu kembali terngiang. Apa yang kau tunggu di antara rintik hujan yang jatuh, serupa jeruji langit yang mengelilingi tubuh?

170611 ; 09.57pm

catatan kaki :
1) candhikkala : senjakala, gurat merah di langit senja (kamus bahasa sansekerta)
2) Bait puisi Asmara Sinta Asmara Rahwana – Ganug Nugroho Adi.

14 Juni 2011

2nd haibun

.::.

Kau terjaga dari mimpimu. Mimpi yang singkat, namun begitu lekat kau ingat. Tentang sebuah rumah di dekat sawah, dan bunga terompet kuning yang berjejer sepanjang jalan setapak menuju kali di belakang rumah. Setiap pagi kicau burung membangunkan tidurmu, dan hangat mentari pagi menyapamu menerobos selimut kabut yang menghalangi pandang matamu. Lalu kau akan menyusuri setapak menuju kali, berendam dengan tenang sambil mendengarkan suara gemericik air yang membentuk harmoni alam. Raut mukamu tampak damai. Tapi kenyataannya, kau masih saja terperangkap dalam kamarmu yang pengap. Dan sinar matahari yang masuk melalui lubang angin di atas jendela, menyadarkanmu untuk segera bersiap-siap menuju tempatmu bekerja. Menjalani rutinitas yang sebenarnya. Berjalan di lorong sempit padat penghuni, berebut bis kota, terjebak macet, dan berkutat dengan angka-angka yang memusingkan kepala.

kuning pagi
hangat angan merekah
kuncup padma


130611 ; 03.53 pm

.::.

13 Juni 2011

1st haibun

.::.

Sudah puaskah dengan apa yang sekarang kau capai? Pertanyaan itu kembali terngiang di telingamu berulang kali. Kau menghela napas, membuang puntung rokok yang kesekian ke asbak, dan menggantinya dengan batang yang baru. Api memercik dari pemantik, sedetik kemudian asap mengepul dari bibirmu yang hitam. Kau lihat sekeliling. Segalanya kau punya. Rumah seisinya, mobil, deposito bahkan karir yang cemerlang. Tapi semua itu seakan tak berarti ketika tak kau temukan tawa riang bocah dan pendamping hidup yang setia untuk berbagi gelisah. Segalanya sunyi. Sepi yang mengerak dalam hati seperti ampas kopi yang selalu tertinggal di dasar cangkirmu setiap pagi. Kau merasa hampa dan sia-sia. Tiba-tiba kau teringat ibu dan ayah di rumah, yang selalu nampak mesra dan bahagia menjalani hidupnya.

kepak elang
meliuk tembus gemawan
candhikkala


120611 ; 10.52 pm

.::.

Terimakasih Om Albert atas koreksi haikunya.

20 April 2011

simbah

Ana pegat ora aruh-aruh
Ana pegat ora ana sing weruh*


Masih terekam jelas dalam ingatan ketika kau meninabobokanku dengan mengidung tembang pocung, aku tahu saat itu kau merindukan belahan jiwamu yang lebih dulu meninggalkanmu. Seperti halnya saat ini, aku begitu merindumu.

19042011 ; 16;47

*penggalan tembang macapat pocung
Perpisahan tak pernah memberi tahu
Perpisahan tak ada yang tahu

29 Maret 2011

seperti haiku

matari
terangmu kini berganti.
gelap menyelimuti

140311

25 Maret 2011

[18/31]

akhir pekan
bumi berpayung mendung
melankolia

180311 ; 11;41
'jelang hujan

24 Maret 2011

Tentang Keniscayaan Itu

Bukankah kematian adalah keniscayaan? Mungkin kau masih ingat ketika dulu kita membahasnya di malam temaram, ketika derik jangkrik berubah nyanyian suram. Seperti halnya getar cinta yang tiba-tiba terasa olehku saat pertama kali melihatmu, perasaan cinta itu datang tanpa kuundang, dan aku tak mampu menolaknya ketika ada yang berdesir di dada. Begitu juga mati, itu suatu kejadian yang pasti. Dan kita tak pernah tahu kapan hal itu akan terjadi.

Kematian adalah suatu keniscayaan. Dan mungkin kau akan selalu ingat, seperti saat ini di suatu pagi yang sunyi. Kau letakkan seikat bunga mawar biru di atas pusaraku yang membeku. Keniscayaan itu telah datang padaku, dan mungkin di lain waktu dia akan datang menjemputmu.

at office, 240311

09 Februari 2011

PoTreT buRaM NegEriKu

Day 12 – Whatever tickles your fancy

sebenarnya ini tulisan lama di blog lama saya yang sudah saya delete, cuma karena akhir-akhir ini mencuat kembali masalah anarkisme berkaitan dengan agama, ya saya ingin menyegarkan ingatan saya kembali dengan membaca tulisan saya ini yang kemudian saya update lagi (padahal lagi nggak ada ide buat bikin tulisan hehe...)


Beginikah wajah islam di Indonesia (sorry sekedar uneg-uneg)

Fenomena kekerasan yang dialami salah satu kelompok aliran agama yang dianggap sesat (Ahmadiyah), yang tak lain dilakukan oleh salah satu organisasi massa yang berlandaskan agama di Indonesia, memunculkan satu pertanyaan dalam benak saya, beginikah wajah Islam di Indonesia??? Atau mungkin lebih luas lagi, beginikah tingkah laku orang Indonesia, yang katanya beragama, ramah, tahu adat & sopan santun???

Saya lihat berita di TV dan koran, terjadi lagi bentrok antara ahmadiyah dengan ormas islam yang kali ini terjadi di Cikeusik, Pandeglang Banten, setelah sebelumnya sering terjadi tindakan kekerasan (bentrok) antara dua kubu tersebut di beberapa tempat di Indonesia.

Kalau memang aliran Ahmadiyah dinyatakan sesat sebagaimana tercantum dalam Fatwa MUI, kenapa tuntutan pembubaran aliran ini harus dengan jalan kekerasan seperti itu. Kenapa tidak dengan jalan damai, dialog & apabila dengan jalan dialog tidak mempan juga, ya dirangkul & diluruskan dong, diarahkan untuk kembali kepada Alquran & hadist, tanpa harus ada kekerasan dan pengrusakan yang menimbulkan kerugian. Kita ini negara hukum kok, setiap warga negara punya hak untuk dilindungi.

Dan lagi, tindak kekerasan ini tidak akan menyelesaikan masalah. Ini bukan seperti meluruskan besi yang bengkok dengan jalan ditempa untuk menjadi lurus kembali. Ini masalah aqidah, masalah keyakinan, di mana setiap orang berhak meyakini apa yang menurut mereka benar. Kalau ternyata keyakinan mereka melenceng dari aqidah islam, ya meluruskannya dengan jalan pendekatan persuasif, yaitu membujuk secara halus tanpa menggunakan kekerasan.

Dan sebagaimana yang kita ketahui, Ahmadiyah sudah ada di Indonesia hampir satu abad lalu, yaitu sekitar tahun 1925 ajaran Ahmadiyah pertama kali masuk ke Indonesia disebarkan oleh Maulana Rahmat Ali Haot yang datang dari Qadian, India. Dan itu berarti sudah dua generasi ajaran Ahmadiyah ini berkembang di Indonesia. Jadi tidak segampang itu kita bisa mengembalikan keyakinan mereka karena mereka sudah menganut ajaran ini sudah bertahun-tahun lalu bahkan mungkin sudah dari lahir karena mengikuti keyakinan orang tua.

Dan lagi, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia & katanya hampir 90% penduduk Indonesia adalah penganut Islam. Nah, melihat kenyataan yang seperti itu kan, seharusnya yang mayoritas mengayomi/melindungi yang minoritas. Apalagi ini dalam tubuh islam sendiri, kalo memang ada yang dianggap melenceng dari aqidah (Alquran & Hadist), ya diluruskan. Dengan catatan, tanpa anarki. Bukankah Islam mengajarkan kebaikan?? Islam yang saya tahu tidak mengajarkan kekerasan dan pengrusakan.

Saya jadi nggak habis pikir, maunya mereka itu apa sih??? Sering banget melakukan tindakan anarki. Bagi saya, mereka seperti gerombolan manusia (maaf, mungkin lebih tepatnya gerombolan preman) yang beringas & buas yang ga punya hati. Melakukan pengrusakan & kekerasan sambil meneriakkan nama Tuhan. Menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. Kenapa kukatakan sia-sia, karena mereka menyebut nama Tuhan untuk pembenaran melakukan kekerasan. Menurut saya, selain menyebut nama Tuhan ketika kita Shalat & berdoa, menyebut nama Tuhan itu juga untuk mengingat & mengharap ridho atas perbuatan baik yang kita lakukan & menyebut nama Tuhan seyogyanya dalam kondisi hati kita damai & bersih dari rasa dengki & marah, sehingga diharapkan rahmat Tuhan akan senantiasa menaungi kita (semoga saja anggapan saya tidak salah).

Terus kemana HAM (Hak Asasi Manusia) yang selama ini banyak digembar-gemborkan. Bukankah tindakan yang dilakukan mereka itu salah satu bentuk pelanggaran HAM? Setiap warga negara berhak untuk hidup aman & bebas dari rasa takut seperti yang pernah dicetuskan Franklin D. Roseevelt hampir satu abad yang lalu. Kalo seperti ini kan, mereka (salah satu ormas yang berlandaskan agama) sudah menebarkan ketakutan, mengintimidasi, meneror dll. Saya yakin, mereka melakukan ini, karena Pemerintah tidak cepat bertindak dalam mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi sebagai akibat dikeluarkannya fatwa sesat dari MUI. Aparat keamanan kan dibentuk untuk melindungi masyarakat, tapi kok mereka seakan tidak berdaya & hanya menutup mata melihat banyaknya peristiwa kekerasan seperti itu. Terus lembaga yang melek hukum seperti LBH atau LSM yang peduli pada kasus-kasus pelanggaran HAM kok ya tidak kedengaran gaungnya dalam masalah ini, padahal biasanya mereka berteriak lantang bila ada penyimpangan. Departemen Agama (Depag) apalagi. Sama sekali tidak ada tindakan, mungkin karena kasus ini tidak ada duitnya kali ya, tidak seperti penyelenggaraan haji yang sarat pungutan.

Menurutku saya, lebih baik organisasi masyarakat yang tumbuh di Indonesia yang mengatasnamakan agama (FPI dll) & suku (FBR, Forkabi & organisasi sejenisnya dari suku2 di Indonesia seperti Batak, Madura, Jawa dll) dibubarkan saja. Karena dengan adanya organisasi seperti itu malah menimbulkan jurang perbedaan yang ada semakin dalam. Mereka akan saling bersaing untuk mengukuhkan eksistensi kelompoknya tanpa melihat keadaan sekelilingnya.

Mustinya kita kembali lagi ke Falsafah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Bahwa adanya perbedaan itu seharusnya menjadikan kita lebih solid & harus siap untuk melebur menjadi satu yaitu Indonesia, tanpa melihat suku, agama, ras & antar golongan (SARA).

Atau mungkin memang Indonesia seharusnya dijajah lagi? Sehingga masyarakatnya baru bisa benar-benar mengerti maknanya persatuan & pentingnya Pancasila sebagai pedoman hidup dalam berbangsa & bernegara???

Jd emosi niy.... :(

08 Februari 2011

(kem)AyU

Day 11 – A photo of you taken recently

*saya yang paling casual di antara yang feminim hehe... berkerudung & berbatik coklat


Foto ini diambil kira-kira dua bulan yang lalu, menggunakan kamera saya Digicam Canon Powershot A550 di acara resepsi pernikahan salah satu temen kantor saya yang bernama Wiwid. Nah, foto di atas itu bersama teman-teman satu departemen dengan saya, yaitu bagian hitung-menghitung :-D.

Sebenarnya saya orangnya narsis, dimana ada kamera disitu ada wajah saya. Cuma sudah beberapa bulan ini saya lagi nggak begitu suka dengan potret-memotret. Bahkan sejak saya tepar kena DBD oktober waktu itu sampai sekarang, saya tidak pernah lagi dateng ke acara kumpul sastra (Reboan, RTS dll), padahal di acara-acara tersebut biasanya saya berburu objek untuk saya abadikan di kamera saya.

04 Februari 2011

MetaMorFosA(?)

Day 10 – A photo of you taken over ten years ago


02 Februari 2011

MengAbAdikAn MakhLuk TuhAn

Day 09 – A photo you took

Fotografi adalah proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Nah, bidang seni ini sedang saya pelajari, bagaimana mendapatkan moment yang pas dari segi pencahayaan juga sudut pandang. Berikut ini beberapa hasil jepretan amatir dari tangan saya :D

Pringadi Abdi Surya sedang membaca puisi di panggung Sastra Reboan

Nana S dengan candi prambanan

Jodhi Yudono, dedengkot Tangerang Serumpun yang juga redaktur sastra kompas.com

Trie Utami saat peluncuran buku puisinya Abhayagiri di acara Riungan Tangerang Serumpun

Johannes Sugiyanto, dedengkot dan penggiat Sastra Reboan

Hudan Hidayat, si lelaki ikan dan nabi tanpa wahyu

Iwan Soekri, cerpenis dan novelis (foto ini rencananya untuk cover buku terbarunya :D)

Dari semua gambar di atas, ada satu hal penting yang bisa saya dapat yaitu melatih kesabaran. Saya benar-benar menikmati kesabaran saya untuk mendapatkan moment yang pas yang menurut saya susah saya dapatkan, seperti gambar Om Iwan Soekri yang sedang menyalakan rokok

semua foto di atas menggunakan Digicam Canon Powershot A550

01 Februari 2011

B(r)enCaNa aLaM

Day 08 - A photo that makes you sad/angry









Apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai. pepatah itu (mungkin) ada benarnya, bahwa dharma yang tertunaikan pasti akan mendapat balasan. Sama halnya dengan apa yang kita lakukan kepada alam, ketika kita sudah tidak mampu menghargai alam (dengan eksploitasi diluar batas kewajaran) maka alam pun (mungkin) mempunyai rencana untuk kita, salah satunya (mungkin) dengan isyarat bencana.


*gambar mengambil dari berbagai sumber di internet

29 Januari 2011

my LittLe nEphEw

Day 07 – A photo that makes you happy


namanya Angga, dia keponakan saya, anak dari kakak laki-laki saya. April nanti usianya tepat 3 tahun. Ngegemesin anaknya, udah gitu ngomong bahasa jawanya alus, kromo inggil, kalah dech saya hehe...

28 Januari 2011

seJeNaK meNghiLaNgkaN JeJaK

Day 06 – Whatever tickles your fancy

Menghilang… Iya, akhir-akhir ini saya sering banget ngomong “pengen dech bisa ngilang, kemana gitu…” ke teman-teman saya. Beberapa minggu terakhir ini memang lagi jenuh-jenuhnya, entah kenapa. Too much problem & reasons I think, makanya “menghilang” sepertinya menjadi kata favorit saya saat ini. Mungkin teman-teman saya bosan kali ya, karena saya keseringan ngomong begitu… Maaf ya man-teman, semoga kalian mengerti. Atau gimana kalo kita janjian ngilang bareng aja he..he..

Sering saya berkhayal bisa mempunyai kemampuan tribe seperti yang pernah saya baca di tetralogi Klan Otori karangan Lian Hearn. Yaitu tentang anak muda bernama Otori Takeo yang mempunyai kemampuan berada di dua tempat sekaligus, serta mampu menghilang. Dia juga mempunyai pendengaran yang sangat tajam dan jurus tatapan tidur, jadi bisa menidurkan orang atau binatang dengan hanya menatap matanya.

Nah… saya sering membayangkan punya kekuatan semacam itu. Misalnya saja tiba-tiba jenuh, seperti saat ini, yang tiap hari duduk mantengin monitor komputer dan regulary task yang monoton. Dengan kemampuan tribe yang saya miliki, saya akan membuat sosok kedua lalu menyelinap keluar (sedang teman-teman satu ruangan dengan saya akan tetap melihat sosok pertama saya yang tetap terlihat duduk menghadap komputer) dan saya bebas pergi kemanapun saya suka. Paling saya akan jalan-jalan ke Citos, mall tak jauh dari kantor saya hanya sekedar melihat-lihat, ngopi sambil makan donut atau baca-baca di Aksara. Atau kalo enggak memungkinkan untuk kabur keluar kantor, saya akan menyelinap ke mushola dan meringkuk di sana he..he..

Terus misalnya tiba-tiba saya ketahuan nih, maka saya akan menggunakan kemampuan menghilang atau memakai jurus tatapan tidur, saya akan menatap mata orang yang memergoki saya, lalu untuk beberapa saat orang itu terlupa dan akan jatuh tertidur kemudian saya akan kembali aman. Hm… sepertinya sangat menyenangkan :-D

Tapi saya sering berkhayal juga untuk menghilang secara permanen. I mean, pergi meninggalkan semuanya ke suatu tempat di mana saya nggak kenal sama sekali dengan orang-orangnya, begitu juga mereka nggak akan tahu tentang sejarah saya. Hm… negara yang bakal saya pilih adalah New Zealand. Saya bakal memulai hidup saya menjadi petani di sana, punya Ranch (peternakan sapi/domba, kalo di Australia & New Zealand lebih dikenal dengan istilah Outback) di pedalaman desa, punya ladang gandum & peternakan kuda. Dan lagi-lagi, khayalan saya yang ini terinspirasi dari novel impor yang saya beli seharga sepuluh ribu perak jaman saya kuliah dulu, judulnya Return to Opal Reach karangan Clarissa Garland.

Nah… Itu rencana kalo saya bisa "menghilang". Andai kalian dikasih kesempatan menghilang, kalian mau menghilang ke mana??

27 Januari 2011

QuOtatiOn

Day 05 – Your favourite quote

Quote di kaos saya (@1999 official moving blue product)


Only after the last tree has been cut down,
Only after the last river has been poisoned,
Only after the last fish has been caught,

Only then will you find that money cannot be eaten.

-- Cree Indian Prophecy --

26 Januari 2011

tUmbUh bersAmA mAhAbhArAtA, umAr kAyAm & kArl mAy

Day 04 – Your favourite book

Agak susah juga menentukan buku yang paling disukai. Tapi setelah melalui proses seleksi, akhirnya saya bisa menentukan ada 3 (tiga) yang menjadi pilihan saya, yaitu cerita wayang Mahabharata dan buku-buku karya Umar Kayam & Karl May. Kesemuanya tidak ada peringkat, jadi prosentasenya sama rata.
Bisa dibilang masa kecil saya tumbuh bersama mereka bertiga, karena dari sejak saya bisa membaca jaman SD dulu, saya juga membaca ketiganya.

Mahabharata
Dulu hampir setiap malam, embah putri selalu mendongeng wayang untuk saya. Dan cerita favoritnya adalah tentang kakak beradik Bambang Sumantri & Sukrosono dan para Pandawa. Kemudian ketika saya mulai bisa membaca, saya pun membaca cerita Mahabharata ini di majalah bahasa jawa terbitan Surabaya, Penjebar Semangat.

Setelah saya tumbuh dewasa, sudut pandang saya berubah seiring pemikiran saya. Seperti halnya cerita Ramayana, dimana saya lebih respect pada Rahwana daripada Rama, maka di sini saya lebih suka sosok Aradea (Adipati Karna), putra pertama Dewi Kunti dengan Bathara Surya dibandingkan para Pandawa (kalau dulu mungkin karena terpengaruh cerita embah putri saya). Aradea adalah ksatria abu-abu. Dalam dirinya mengalir darah Pandawa, tapi dia berada di pihak Kurawa, karena dia berpegang pada prinsipnya, pada kebenaran yang diyakininya.

Dari sosok Aradea inilah, saya sempat berhasil membuat beberapa puisi tentangnya. Dan buku terakhir yang saya baca adalah Mahabharata versi India karangan Raja Gopalacari.

Umar Kayam
Sama seperti Mahabharata, pertama mengenal tulisan Umar Kayam ini di majalah Penjebar Semangat ketika masih jaman SD. Waktu itu ada cerbung berjudul Sri Sumarah, yang menceritakan tentang konflik bathin seorang perempuan jawa. Sri Sumarah ini seorang tukang pijat di kampung yang sangat njawani yang beranjak tua.

Tapi baru beberapa tahun terakhir ini saya memburu & membaca kembali karya beliau ini, mulai dari cerpennya, novel Para Priyayi juga gleyengannya di tetralogi Mangan Ora Mangan Kumpul. Membaca Para Priyayi karya beliau ini membuat rindu saya terobati, seakan saya kembali ke masa kecil dulu, bercengkrama bersama embah putri & embah kakung saya. Nuansa Jawa di tulisan-tulisan beliau begitu kental. Dan satu lagi, saya jadi tahu dan belajar tentang dharma, dharma kita sebagai manusia.

Karl May
Angkat jempol buat Karl May. Dia telah membawa saya ikut berpetualang bersamanya ke benua Amerika, juga ke Kurdistan hingga ke pelosok-pelosok Balkan. Dari cerita petualangannya itu pula saya bertemu dan jatuh cinta dengan tokoh Winnetou, kepala suku Apache. Dari sinilah saya belajar tentang persahabatan. Bahwa persahabatan itu tidak memandang warna kulit, agama maupun ras, seperti halnya Charley (tokoh "aku" dalam setiap bukunya) dengan Winnetou.

Saking cintanya saya sama Winnetou, saya suka berkhayal menjadi squaw-nya hehe... Juga ikut berpetualang dengannya, berburu bison di lereng Rocky Mountain, mengisap pipa perdamaian, keluar masuk hutan menaiki Iltschi (nama kuda Winnetou). Dan payahnya lagi, sampai sekarang saya masih belum bisa menerima bahwa Winnetou telah mati. Ketika saya membaca Winnetou gugur, saya sampai menangis saking sedihnya.

saya berpakaian Indian, ketika ikut menjaga stand PKMI (Paguyuban Karl May Indonesia) di acara Indonesian Consumunity Expo 2009

24 Januari 2011

InSiDe of Me : FaVouRite : TeLeviSiOn pRogRAmmE

Day 03 – Your favourite television programme

Buat kalian yang masa kecilnya sekitar tahun 90-an, pasti familiar dengan nama Alfafa dan Seiya. Mereka adalah salah satu tokoh dalam serial The Little Rascals dan serial kartun Saint Seiya yang dulu disiarkan oleh ANTV & RCTI (kalau nggak salah inget :D). Dan 2 (dua) serial itulah yang menjadi tontonan favorit saya di televisi.

The Little Rascals

Adalah film komedi yang diadaptasi dari serial TV Amerika yang berjudul "Our Gang" (1920-1940) yang menceritakan tentang kisah persahabatan dan petualangan sekelompok anak-anak yang tergabung dalam gang "He-Man Womun Hater's Club" yang diketuai oleh Spanky. Lucunya lagi, semua yang tergabung dalam gang ini membenci para wanita. Mereka juga mempunyai janji sebagai anggota gang ini :

"...Do solemnly swear to be a he-man and hate women and not play with them or talk to them unless I have to. And especially: never fall in love, and if I do may I die slowly and painfully and suffer for hours - or until I scream bloody murder..."

lucu kan janji mereka :D

Yang bikin saya suka dari serial ini adalah kisah yang sederhana dan akting para pemain cilik ini yang begitu natural, jauh dari kesan dibuat-buat seperti sinetron Indonesia. Apalagi Spanky, lucu banget, chubby & nggemesin. Jadi pengen nyubit pipinya hehe...

Saint Seiya

Nah kalo yang ini manga karya Masami Kurumada - Sensei yang diangkat ke dalam anime. Mengambil latar belakang mitologi yunani tentang lima pendekar anak-anak (disebut juga Bronze Saint atau saint perunggu) yang mempunyai kekuatan khusus (cosmo) yang ditugaskan untuk melindungi putri Saori yang merupakan reinkarnasi dewi Athena (Dewi perang dan kebajikan) dari salah satu saint yang berkhianat di Sanctuary. Mereka mengabdikan seluruh hidupnya untuk keselamatan Athena. Kelima saint itu adalah Pegasus Seiya, Dragon Shiryu, Cygnus Hyoga, Andromeda Shun dan Phoenix Ikki.

Dari kelima saint perunggu itu yang paling keren menurut saya adalah Ikki, dia cenderung temperamen dan suka bertarung, dia sangat tangguh dan merupakan saint perunggu yang paling kuat. Kekuatan dari ikki adalah dia dapat kembali dari manapun dan dimensi apapun. Ikki juga mempunyai jurus andalan yaitu Tinju Ilusi, kekuatan cosmo-nya bisa menyerang langsung ke otak musuhnya, sehingga bisa membuat pikiran musuh hancur dan bisa membuat ilusi yang buruk bagi musuh.

Terlepas dari ke-absurd-an ceritanya, (saat itu) saya sangat menikmati serial kartun ini, bahkan saya sering mbayangin jadi Ikki yang bisa pergi dan kembali ke dimensi manapun hehe....

Jadi pengen nonton mereka lagi :((


Keterangan gambar :
The little rascall mengambil dari sini
Saint seiya mengambil dari sini
Phoenix Ikki mengambil dari sini

InSiDe of Me : FaVouRite : mOviE

Day 02 – Your favourite movie

Berbicara tentang film, berarti sama saja dengan berbicara tentang ketidakmampuan saya untuk membicarakannya hehe.... maksudnya saya tidak pandai untuk menceritakan kembali tentang film yang saya lihat.

Saya pun termasuk yang tidak begitu hobi menonton. Bahkan acara menonton film ke gedung bioskop kalau dihitung-hitung sepertinya belum melebihi jumlah jari tangan dan kaki saya. Selain karena nggak ada teman bareng buat nonton, juga terkadang saya rada kecewa dengan film yang saya tonton (biasanya pada kasus film yang diangkat dari novel).

Tapi ada satu film yang membuat saya terkesan, yaitu trilogi Lord of The Ring, mulai dari The Fellowship of the Ring, The Two Tower dan The Return of the King karya J.R.R. Tolkien. Film yang disutradarai oleh Peter Jackson ini bukan hanya dahsyat tapi benar-benar luar biasa. Penggambaran setting yang benar-benar kolosal, hingga penggunaan teknologi komputer yang habis-habisan. Bagaimana sosok Gholum yang tercipta dari teknologi komputer bisa selaras dengan hobbit yang diperankan oleh aktor, serasa nyata tanpa sekat. Pokoknya angkat jempol buat sang sutradara.

Untuk alur cerita, pasti kalian juga mengetahuinya kan? Karena seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya tidak pandai dalam hal menceritakan kembali :-D.




Pokoknya apa yang saya bayangkan ketika membaca bukunya tidak jauh beda dengan apa yang saya lihat di filmnya, artinya ekspektasi saya antara buku dengan film terbayar sudah.

Dan gara-gara film ini juga, saya jadi mikir bisa jadi beberapa tahun mendatang, makhluk-makhluk menyeramkan anak buah Saruman yang ada di film ini bisa beneran ada dalam kehidupan nyata. Bagaimana tidak, ambil contoh kecil saja, makhluk hidup yang ada di sungai. Sungai-sungai yang tercemari oleh limbah (baik rumah tangga maupun industri) yang mengakibatkan air yang mengalir mengandung bahan-bahan kimia dari limbah tersebut bercampur dengan plankton-plankton yang dimakan oleh ikan-ikan. Lalu daging ikan yang sudah mengandung senyawa kimiawi itu dimakan oleh manusia (saya), lama-kelamaan mungkin bisa jadi manusia (saya) itu akan berubah menjadi monster yang mengandung racun yang kemudian meracuni otak saya sehingga saya akan berfikir kotor dan melakukan hal-hal yang kotor (lebay dah saya hahahaha....).

The moral lesson dari film ini marilah kita menjaga kelestarian bumi tempat kita berpijak ini.



Gambar mengambil dari sini

17 Januari 2011

InSiDe of Me : FaVouRite : sOnG

Day 01-Your favourite song

Hmm... agak susah juga menentukan musik favorit. Secara selera musik saya tergantung dari mood saya saat itu. Semua jenis musik bisa masuk ke telinga saya selama saya enjoy dan bahagia mendengarkannya. Contohnya saja misalnya saya lagi insaf maka saya akan mendengarkan murottal atau lagu-lagu religi, kalau sedih maka saya akan mendengarkan musik yang mellow, terus kalau lagi marah maka saya akan menyetel musik hingar bingar yang memekakkan telinga. Atau kalau saya lagi kangen sama keluarga saya di kampung, saya akan mendengarkan langgam jawa bahkan wayang (di radio). Tapi kalaupun lagi nggak mood, saya akan tetap mendengarkan musik, karena musik bagi saya bukan lagi sekedar hiburan tapi sudah merupakan kebutuhan.

Nah, untuk mengetahui lagu apa yang menjadi favorit saya saat ini gampang banget sebenarnya, karena kalau saya lagi suka sama satu lagu, maka saya akan mendengarkannya terus berulang-ulang (nggak perduli kuping saya jadi keriting :D). Jadi di playlist saya ya satu lagu itu doank yang saya putar. Ada 2 (dua) lagu yang akhir-akhir ini terus berlomba mengeritingkan kuping saya, yang pertama Dave Koz - The Dance dilanjut yang kedua Evanescence - My Immortal.

Dave Koz - The Dance



rasanya tenang kalau mendengarkan saksofon si mas Dave ini, ditambah suara berat dari Park Hyosin, komplit dech :D

Evanescence - My Immortal



Kenapa lagu ini sering saya dengar? Karena setiap buka blog saya ini, lagu pertama yang terdengar ya suaranya mbak Amy ini hehe.... sederhana bukan? :D

14 Januari 2011

it's difficult to begin

Judul di atas mungkin sering terdengar di telinga kita, bisa juga sering kita alami. Ya, memulai itu sulit, seperti halnya mempertahankan apa yang sudah kita raih. masalahnya sama. sulit.


Seperti akhir-akhir ini kalimat tersebut selalu terngiang di telinga saia. Saya ingin menulis lagi, seperti waktu itu, keinginan itu terkadang amat sangat kuat, tetapi ketika dihadapkan pada lembar kertas kosong, saya hanya bisa menatap bengong. Dan masalahnya selalu sama, memulai. Tapi memulai dari mana???

Saya sampai meminta saran sama Om Albert, bagaimana memancing ide dan mood untuk menulis, karena semangat saya hilang, bahkan selama tahun 2010 saya cuma dapat 3 cerpen (kenangan hujan, Doris, Kang Sastro) dan sama sekali tidak berhasil menulis puisi satupun. Benar-benar tahun yang tidak produktif :(
Kata Om Albert, saya hanya kehilangan energi. Sebab menulis harus seperti makan dan minum, menjadi habit. mungkin ada benarnya, habit, kebiasaan, menulis karena kebiasaan, seperti halnya setiap pagi kita ngopi & sarapan :D


Oleh karena itu saya akan memulainya dari racauan. menulis yang sepele, apapun ditulis. bisa apa saja, apa yang saya lihat, apa yang saya dengar dan apa yang saya rasa (mirip judul album hehe...)

Ya... berawal dari sini, saya akan memulai :D

30 hari meme-nya eti

30 Hari Meme memiliki tema yang berbeda setiap harinya, yaitu:


Day 01- Your favourite song
Day 02 – Your favourite movie
Day 03 – Your favourite television programme
Day 04 – Your favourite book
Day 05 – Your favourite quote
Day 06 – Whatever tickles your fancy
Day 07 – A photo that makes you happy
Day 08 – A photo that makes you angry/sad
Day 09 – A photo you took
Day 10 – A photo of you taken over ten years ago
Day 11 – A photo of you taken recently
Day 12 – Whatever tickles your fancy
Day 13 – A fictional book
Day 14 – A non-fictional book
Day 15 – A fanfic
Day 16 – A song that makes you cry (or nearly)
Day 17 – An art piece (painting, drawing, sculpture, etc.)
Day 18 – Whatever tickles your fancy
Day 19 – A talent of yours
Day 20 – A hobby of yours
Day 21 – A recipe
Day 22 – A website
Day 23 – A YouTube video
Day 24 – Whatever tickles your fancy
Day 25 – Your day, in great detail
Day 26 – Your week, in great detail
Day 27 – This month, in great detail
Day 28 – This year, in great detail
Day 29 – Hopes, dreams and plans for the next 365 days
Day 30 – Whatever tickles your fancy

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP