15 Desember 2009

[Sonnet] Siang Bersamamu

Siang berapi ketika aku tiba di rumahmu
yang sunyi. Kau masih seperti dulu menyambutku mesra
dengan senyuman dan tatap matamu yang sendu.
Lalu kita berdua duduk bercengkrama di beranda.

Angin yang hangat menampar
tak menyurutkan jemarimu menari diantara
senar gitar yang tak henti bergetar.
Sementara kata-kata terus berhamburan dari mulut kita.

"Lihat," katamu. Kuikuti arah tanganmu yang menunjuk
ke rumpun perdu. Kulihat sepasang burung gereja
terbang rendah, sesekali menyentuh tanah. Meliuk-liuk
seakan tak perduli dengan panas yang mendera

Diam-diam di langit biru
ada yang terus membakar cemburu


(2009)

3 komentar:

duniaputri 19 Agustus 2010 pukul 01.18  

hailaaaah eti... ke menong aje. sonet? jadi inget roma irama. hahaha... *maapken..*

Eti Puji 24 Januari 2011 pukul 17.18  

hahaha... tante puty bisa aja, lagi kejatuhan cinta ya makanya ingetnya bung roma :p

*ngilang tan, jenuh hiks :((

noeel g. 28 Desember 2011 pukul 17.15  

nice poem...i like it...
puisinya aku banget..

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP